Menggali Potensi Pertanian Berkelanjutan di Bali untuk Masa Depan

Nama                                                  : Putu Eka Maharani

Nim                                                     : 2402030031

Prodi                                                   : Bisnis Digital

Dosen Pengampu Mata Kuliah        : NI WAYAN NANIK SUARYANI TARO PUTRI, S.M., M.M.

 

Menggali Potensi Pertanian Berkelanjutan di Bali untuk Masa Depan

Pendahuluan

Bali, selain terkenal dengan keindahan alam dan budaya yang kaya, juga memiliki sektor pertanian yang memainkan peran penting dalam perekonomian lokal. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sektor ini menghadapi tantangan besar akibat perubahan iklim, degradasi tanah, dan pergeseran pola konsumsi. Oleh karena itu, pertanian berkelanjutan menjadi suatu keharusan untuk memastikan kelangsungan hidup petani dan keberlanjutan lingkungan Bali (Bali Green School, 2022).

Artikel ini akan menggali potensi pertanian berkelanjutan di Bali serta peluang dan tantangan yang dihadapi dalam upaya menerapkannya untuk masa depan



 

 

 

 

 

 

 





Sumber : https://bali.bps.go.id/_next/image?url=https%3A%2F%2Fweb-api.bps.go.id%2Fcover.php%3Ff%3DBuf7afNJmnj%2BP%2BXfZvvMxkJFRFlZMXpVZVZmb1ZyR3YyWGFpZWVkMkxqdDBOR2JIcWNRcWE1dWdFWklGcE1YcktaQXhYcGJ5aTA2L1JRLzhFL0ZteVl5V0oycXlTenFpWkZnaFl6Rm9IV2l3amRjOE9ubGhXaTg3Vzd4MkZ2elh1UktaaUk4QnRsQjc1d1RJ&w=1080&q=75


Apa Itu Pertanian Berkelanjutan?

Pertanian berkelanjutan adalah sistem pertanian yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ini melibatkan penggunaan teknologi ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya alam yang bijak, dan pelestarian keanekaragaman hayati (World Economic Forum, 2021).

Di Bali, pertanian berkelanjutan berfokus pada metode organik, konservasi air, dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, serta menghindari praktik pertanian yang merusak lingkungan (Bali Agriculture Journal, 2020).

Tantangan yang Dihadapi Pertanian di Bali

Beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh sektor pertanian di Bali adalah:

  1. Perubahan Iklim: Bali, seperti banyak daerah lain, semakin terpapar dampak perubahan iklim, termasuk perubahan pola hujan, suhu yang lebih tinggi, dan peningkatan intensitas bencana alam. Hal ini mempengaruhi hasil pertanian dan kestabilan pasokan pangan (Bali Climate Change Conference, 2022).
  2. Degradasi Tanah: Praktik pertanian konvensional yang tidak berkelanjutan menyebabkan penurunan kesuburan tanah dan erosi. Tanah yang terdegradasi menjadi kurang produktif, yang berdampak pada pendapatan petani (Bali Green School, 2022).
  3. Ketergantungan pada Pupuk Kimia: Penggunaan pupuk dan pestisida kimia berlebihan di Bali dapat merusak keseimbangan ekosistem dan mengurangi keberagaman hayati, serta mencemari sumber air yang vital bagi pertanian (UBUD Organic Farm, 2023).

Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Bali

Meskipun tantangan tersebut, beberapa inisiatif telah dilakukan untuk mempromosikan pertanian berkelanjutan di Bali. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Program Organik di Bali

Banyak petani di Bali mulai beralih ke pertanian organik yang tidak menggunakan pestisida dan pupuk kimia. Inisiatif ini dipelopori oleh berbagai organisasi lokal dan internasional yang mendukung pelatihan, penyuluhan, serta distribusi produk pertanian organik. Misalnya, UBUD Organic Farm telah membantu meningkatkan pengetahuan petani mengenai pertanian organik, serta memperkenalkan mereka pada pasar yang semakin mencari produk organik (UBUD Organic Farm, 2023).

  1. Agrowisata sebagai Alternatif Penghasilan

Bali juga mengembangkan agrowisata, yang menggabungkan pertanian dengan pariwisata. Ini memberikan sumber pendapatan tambahan bagi petani serta mendukung konservasi alam. Desa-desa di Bali, seperti Kampung Taman Sari di Gianyar, telah menjadi contoh sukses dalam memadukan pertanian berkelanjutan dengan pariwisata berbasis alam (Kampung Taman Sari, 2021).

  1. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Bijak

Banyak kelompok petani di Bali mulai menerapkan teknik irigasi tetes untuk menghemat air serta menggunakan metode pertanian terintegrasi, di mana tanaman dan ternak saling mendukung dalam ekosistem yang lebih seimbang. Bali Green School menjadi contoh luar biasa dalam mendidik anak-anak dan masyarakat tentang pentingnya pertanian berkelanjutan serta penggunaan sumber daya yang efisien (Bali Green School, 2022).

Potensi Ekonomi dari Pertanian Berkelanjutan

Pertanian berkelanjutan tidak hanya bermanfaat untuk kelestarian alam, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan. Bali memiliki pasar domestik dan internasional yang besar untuk produk-produk pertanian organik, seperti sayuran, buah-buahan, kopi, dan rempah-rempah. Dengan meningkatnya kesadaran global terhadap pentingnya konsumsi produk ramah lingkungan, produk pertanian berkelanjutan Bali berpotensi menjadi daya tarik tersendiri di pasar internasional (World Economic Forum, 2021).

Tantangan untuk Masa Depan

Meskipun ada banyak kemajuan, beberapa tantangan masih perlu diatasi untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan yang lebih luas di Bali:

  • Pendidikan dan Pelatihan Petani: Banyak petani yang masih kurang pengetahuan mengenai pertanian berkelanjutan. Pelatihan dan penyuluhan kepada petani harus ditingkatkan (Bali Agriculture Journal, 2020).
  • Dukungan Kebijakan Pemerintah: Pemerintah Bali perlu memperkenalkan kebijakan yang mendukung pertanian berkelanjutan, seperti insentif untuk penggunaan teknologi ramah lingkungan dan pemberian akses lebih baik ke pasar (Bali Climate Change Conference, 2022).
  • Keterlibatan Masyarakat: Keberhasilan pertanian berkelanjutan tidak hanya bergantung pada petani, tetapi juga pada dukungan masyarakat luas. Kampanye kesadaran dan edukasi tentang manfaat pertanian berkelanjutan penting untuk menarik minat lebih banyak orang dalam berpartisipasi (UBUD Organic Farm, 2023).

Kesimpulan

Pertanian berkelanjutan di Bali memiliki potensi besar untuk memastikan ketahanan pangan di masa depan, menjaga kelestarian lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan dan pendekatan berbasis komunitas, Bali dapat menjadi contoh sukses dalam menerapkan pertanian berkelanjutan yang menguntungkan semua pihak. Agar ini tercapai, kolaborasi antara petani, pemerintah, dan sektor swasta sangatlah penting (World Economic Forum, 2021).

Daftar Pustaka

  1. Bali Agriculture Journal – Jurnal riset mengenai pertanian berkelanjutan di Bali: www.baliagriculturejournal.com, 2020
  2. Bali Climate Change Conference – Konferensi perubahan iklim Bali: www.baliclimatechange.org, 2022
  3. Bali Green School – Inisiatif pendidikan berkelanjutan di Bali: www.baligreenschool.org, 2022
  4. Kampung Taman Sari – Agrowisata berbasis pertanian berkelanjutan: www.kampungtamansari.com, 2021
  5. UBUD Organic Farm – Program pelatihan pertanian organik di Bali: www.ubudorganicfarm.com, 2023
  6. World Economic Forum – Artikel tentang pertanian berkelanjutan di Bali: www.weforum.org, 2021
  7. Website Primakara University : https://primakara.ac.id/

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inovasi dan Pengembangan Koperasi sebagai Pembangunan Desa

Pentingnya Pajak untuk Pembangunan Negara: Menyadari Peran Pajak dalam Kehidupan Sehari-hari

Pentingnya SEO untuk Pertumbuhan Bisnis Online